WHO Sebut Booster Vaksin Covid-19 Belum Diperlukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa suntikan ketiga atau booster vaksin Covid-19 belum diperlukan saat ini. Namun, WHO menyarankan orang-orang yang paling rentan untuk divaksin penuh.
Komentar itu muncul tepat sebelum pemerintah AS mengatakan pihaknya berencana untuk membuat suntikan booster tersedia secara luas untuk semua orang Amerika mulai 20 September ketika infeksi dari varian Delta meningkat.
"Kami yakin dengan jelas bahwa data hari ini tidak menunjukkan bahwa booster diperlukan," kata Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan dilansir dari Reuters, Jumat (20/8).
Menurut Soumnya Swaminathan diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum memberikan booster. Sementara itu, Penasihat Senior WHO Bruce Aylward menjelaskan bahwa jumlah vaksin di seluruh dunia cukup.
"Ada cukup vaksin di seluruh dunia, tetapi vaksin itu tidak dikirim ke tempat yang tepat dalam urutan yang benar," jelas Bruce Aylward.
Bruce Aylward menyebut bahwa dua dosis vaksin Covid-19 harus diberikan kepada yang paling rentan di seluruh dunia sebelum booster diberikan kepada mereka yang divaksinasi penuh.
"Kami masih sangat jauh dari itu," tutup Bruce Aylward.
Komentar itu muncul tepat sebelum pemerintah AS mengatakan pihaknya berencana untuk membuat suntikan booster tersedia secara luas untuk semua orang Amerika mulai 20 September ketika infeksi dari varian Delta meningkat.
"Kami yakin dengan jelas bahwa data hari ini tidak menunjukkan bahwa booster diperlukan," kata Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan dilansir dari Reuters, Jumat (20/8).
Menurut Soumnya Swaminathan diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum memberikan booster. Sementara itu, Penasihat Senior WHO Bruce Aylward menjelaskan bahwa jumlah vaksin di seluruh dunia cukup.
"Ada cukup vaksin di seluruh dunia, tetapi vaksin itu tidak dikirim ke tempat yang tepat dalam urutan yang benar," jelas Bruce Aylward.
Bruce Aylward menyebut bahwa dua dosis vaksin Covid-19 harus diberikan kepada yang paling rentan di seluruh dunia sebelum booster diberikan kepada mereka yang divaksinasi penuh.
"Kami masih sangat jauh dari itu," tutup Bruce Aylward.
(dra)